Komunikasi
Petani Garam Dalam Menyikapi Fake News
(Studi
Kasus di Desa Pangarengan Kabupaten Sampang)
Oleh:
Rosy Mahko Taro
Abstrak
Bagaimana
mereka menanggapi berita mengenai garam import yang akan dijual ke masyarakat.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yang dimana metode ini
menjelaskan dan menceritakan secara detail mengenai permasalahan yang ada di
lapangan atau saat mendapatkan data yang dibutuhkan. Hasil penelitian
menunjukan dari temuan tentang berita garam import yang akan dijual ke
masyarakat. Sehingga petani garam lebih mempercayai berita bohong daripada
mempercayai klarifikasi dari pemerintahan dan berita tersebut menimbulkan demo
petani garam yang terjadi dibeberapa wilayah.
Kata
Kunci: Berita Hoax, Komunikasi Kelompok, Komunikasi
Antarpribadi
Abstract
The
purpose of this study was to determine the factors that led to the movement of
salt madura farmers. How they respond to news about imported salt to be sold to
the public. This research uses descriptive qualitative method, which in this
method explains and tells in detail about the problems that exist in the field
or when getting the required data. This research result show findings about
imported salt news to be sold to the public. So salt farmers trust the false
information (hoax) rather than trusling the clarification of the government and
the news raises salt farmers demos that take place in some areas in Madura.
A.
Pendahuluan
Hoax
(pemberitaan palsu) pada akhir-akhir ini sering muncul pada internet maupun
media sosial. Hoax sebenarnya sudah ada dan muncul dari sebelum adanya
internet, namun pada saat itu penyebaran berita hoax hanya dapat dilakukan
terhadap masyarakat yang berada disekitarnya seperti organisasi dan kelompok,
penyebaran berita hoax dilakukan melalui sebuah obrolan antar individu maupun
kelompok dan kemudian individu tersebut menerima dengan mudahnya sehingga
menyebarkannya kepada orang lain yang berada disekitar mereka. Hoax dapat
menggiring opini masyarakat dengan suatu berita yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan. Memaksa masyarakat untuk menerima berita tersebut tanpa
adanya kepercayaan, berbeda dengan orang yang memiliki pemikiran kritis, dia
tidak akan mudah merima segala sesuatu tanpa bukti yang konkrit akan berita
yang beredar di kalangan masyarakat. Pada dasarnya tersebarnya berita hoax tidak
lain adalah untuk kepenting sendiri, merusak citra dari seseorang, peusahaan,
atau yang lainnya. Sehingga ketika mereka menyebarkan berita hoax, mereka sama
saja sedang ingin menjatuhkan suatu pihak yang dianggap tidak sesuai dengan
prinsipnya atau persaingan yang sedang terjadi.
Berita
hoax sebenarnya telah terjadi sebelum adanya internet ataupun media lainnya.
Berita hoax tersebar dari sebuah kelompok kecil yang dimana dalam kelompok
tersebut yang menyebarkan berita hoax. Dari kelompok kecil berita tersebar ke
masyarakat sekitar, proses penyebaran berita palsu atau hoax pada saat itu
terjadi sangat lambat karena tidak adanya media dan fasilitas yang digunakan. Penyebaran
tersebut terjadi dari obrolan ke obrolan, obrolan tersebut jika ada di jaman
sekarang biasa disebut gosip, yang dimana berita tersebut tidak diketahui
kebenarannya. Apakah berita yang mereka dengar adalah berita yang benar-benar
terjadi atau berita palsu. Namun pada saat berkomunikasi dengan masyarakat
sekitar kita membuat pemberitaan hoax muncul dimana-mana dan proses penyebaran
berita tersebut terbilang sangat cepat. Terdapat banyak orang yang salah
menggunakan kemampuan persepsi mereka sebagai bahan provokasi untuk saling
menjatuhkan dan tidak segan-segan untuk memberikan informasi yang tidak benar
(hoax) untuk menjatuhkan lawannya. Dan dengan mudahnya masyarakat yang mendengarkan
dapat menerima berita tersebut tanpa mengetahui kebenarannya, seolah-olah apa
yang tercantum di internet adalah fakta yang terjadi. Di jaman ini berbagai
berita hoax sangat banyak, mulai dari perekonomian, politik, dan perdagangan.
Banyak
masyarakat ketika membaca berita ataupun mendengar berita dan berita tersebut
berasal dari obrolan semata maka berita yang mereka dengar adalah berita yang
benar-benar terjadi benar adanya. Seolah-olah mutlak kebenarannya tanpa mencari
tahu bukti dan data yang benar. Bahkan mereka melakukan tindakan share kepada
teman-temannya, dan bahkan ketika temannya juga memiliki pemikiran yang sama maka
mereka akan melakukan tindakan share tanpa tahu apa-apa karena berita tersebut
diterima dari orang yang merasa dia percaya atau teman terdekatnya. Keadaan
seperti itu membuat beberapa pihak mendapatkan keuntungan dan beberapa pihak
merasa dirugikan oleh berita yang tidak benar adanya. Pemberitaan hoax tidak
hanya muncul yang melibatkan politik namun juga mengenai ekonomi bahkan dunia
artis juga. Dengan mudahnya masyarakat mengakses sebuah pemberitaan mereka juga
dengan mudah mencari dan berbagi informasi yang mereka dapatkan dalam internet maupun
media sosial.
Dengan
berkomunikasi antar sesama, masyarakat dapat mencari informasi, bertukar
informasi, dan menyampaikan informasi, dengan sesamanya yang berada
disekitarnya. Sedangkan dampak negatif yang didapatkan adalah pemberitaan yang
tidak benar atau berita hoax yang tidak mencamtumkan sumber yang jelas atau
bukti-bukti yang konkrit. Isu mengenai sebuah berita terkadang tidak dapat
dipertanggung jawabkan oleh orang yang mengucapkan atau menyampaikan berita
tersebut, kurangnya bukti yang jelas dan sumber yang jelas menjadi perihal
utama untuk menjadi acuan apakah kita harus percaya atau tidak. Karena pada
dasarnya manusia ketika mendapatkan informasi dengan sangat cepat
menyebarkannya kepada orang sekitar, menggunakan media maupun tidak menggunakan
media. Hanya berbekal berkomunikasi saja mereka mampu menyebarkan informasi ke
orang terdekat mereka
Pentingnya
berkomunikasi sebagai penghubung masyarakat yang memiliki jarak yang begitu
jauh, tidak saling mengenal dan menjadi kenal, khususnya untuk mendapatkan
sebuah informasi sangatlah mudah di jaman saat ini. Terdapat masyarakat yang
membentuk kelompok untuk mencapai tujuan dan visi misi yang sama, yang dimana mereka
dapat terhubung dengan orang yang memiliki visi misi atau hobi yang sama. Masyarakat saat ini sangat bergantung kepada
komunitas untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya misalnya dalam hal untuk
mendapatkan informasi. Penerima informasi tidak hanya dapat menerima saja,
namun juga dapat memberikan informasi kepada masyarakat lainnya atau kepada
komunitas itu sendiri. Terkadang seseorang dengan mudahnya elakukan share
kepada orang lain dengan begitu informasi yang mereka dapat tersebar begitu
cepat di kalangan masyarakat, hingga penerima memiliki pendapat pribadi
mengenai berita tersebut.
B.
Tinjauan Pustaka
Komunikasi
Komunikasi
adalah salah satu dari aktivitas manusia yang dapat dikenali oleh semua orang
namun sangat sedikit orang yang dapat mendefinisikan komunikasi seperti apa.
Komunikasi memiliki variasi definisi yang tidak terhingga seperti; saling
berbicara sau sama lain, televisi, penyebaran informasi, gaya rambut kita,
kritik sastra, dan masih banyak lagi. “Komunikasi adalah proses kegiatanpengoperan/penyampaian
warta/berita/informasi yang mengandung arti dari satupihak (seseorang atau
tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain dalam usaha mendapatkan
saling pengertian” Menurut Wursanto (2001:31).
Kamus
Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa komunikasi adalah pengiriman atau
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat
sehingga pesan yangdimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak. Berlo dalam
Erliana Hasan (2005:18) mengemukakan komunikasi sebagai suasana yang penuh
keberhasilan jika dan hanya jika penerima pesan memiliki makna terhadap pesan
tersebutdimana makna yang diperolehnya tersebut sama dengan apa yang
dimaksudkan oleh sumber.
Di
desa Pangarengan komunikasi yang dilakukan oleh para petani garam sering
dilakukan, karena komunikasi yang
dilakukan untuk mencari informasi atau memberi informasi untuk kepentingan
mereka. Dalam hal ini mereka bertukar informasi mengenai garam import yang
terjadi di Indonesia pada saat ini. Sehingga pentingnya komunikasi bagi mereka
sangat dibutuhkan baik oleh petani garam maupun juragan garam.
Komunikasi Interpersonal
Secara umum komunikasi antarpribadi dapat
diartikan sebagai suatu proses pertukaran makna pesan atau arti antara dua
orang atau lebih yang saling berkomunikasi. Pengertian proses komunikasi antar
pribadi mengacu pada perubahan dan tidakan (action) yang berlangsung
terus-menerus selama berkomunikasi. Komunikasi antarpribadi juga merupakan suatu
pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik
(feed back). Sedangkan makna, yaitu sesuatu yang dipertukarkan dalam proses
tersebut, adalah kesamaan pemahaman di antara orang-orang yang berkomunikasi
terhadap pesan-pesan yang digunakan dalam proses komunikasi. Komunikasi
interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah proses pertukaran informasi atau
pesan serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dalam suatu
kelompok manusia kecil dengan berbagai efek dan umpan balik (feed back) yang
diakibatkan oleh pesan atau informasi itu sendiri. “Komunikasi antarpribadi
adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang
atau lebih, baik secara terorganisir maupun pada kerumunan orang.” Wiryanto
dalam Riska (2007: 5)
Pada saat ini memang
banyak masyarakat tidak dapat dipungkiri bahwa mereka saling bertukar informasi
dengan individu yang lain. Dilakukannya komunikasi tatap muka untuk mendapatkan
pengertian atau informasi yang lebih jelas dari individu yang mana memberikan
informasi sesuai dengan kebutuhan orang tersebut. Dengan memperhatikan tindakan
(action) yang mereka dapat setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dan
tentu mereka yang memberikan informasi mengharapkan umpan balik (feedback) dari
lawan bicaranya. “Komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerima pesan oleh orang lain atau sekolompok kecil orang, dengan
berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera.”
Devito dalam Effendy (2003: 30)
Komunikasi antar pribadi merupakan
action oriented, ialah suatu tindakan yang berorientasi pada tujuan tertentu.
Tujuan komunikasi antar pribadi itu bermacam-macam. Beberapa diantaranya
dipaparkan berikut ini: Suranto Aw
(2011: 19)
a. Mengungkapkan
perhatian kepada orang lain
b. Menemukan
diri sendiri
c. Menemukan
dunia luar
d. Membangun
dan memelihara hubungan yang harmonis
e. Mempengaruhi
sikap dan tingkah laku
f.
Mencari kesenangan atau sekedar
menghabiskan waktu
g. Menghilangkan
kerugian akibat salah komunikasi
h. Memberikan
bantuan (konseling)
Dalam
buku Alo Liliweri kmunikasi antar pribadi Alo Liliweri mengutip pendapat Joseph
A. Devito mengenai ciri-ciri komunikasi antarpribadi yang dilakukan hingga
efektif, yaitu:
a. Keterbukaan
(openness)
Kemauan
sesorang menanggapi
dengan senang hati dan ikhlas
mengenai informasi yang diterima di dalam menghadapi hubungan
antarpribadi. Kualitas keterbukaan seseorang mengacu pada tiga aspek dari komunikasi interpersonal.
Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada
komunikannya. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan
semua riwayat hidupnya.
b.
Empati (empathy)
Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui apa
yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu semisal terjadi sebuah
masalah, dari sudut pandang orang lain
itu, melalui sudut pandang orang lain. Berbeda
dengan simpati yang artinya adalah merasakan bagi orang lain, mengetahui orang
tersebut mengenai perasaannya yang dialaminya saat itu. Orang yang berempati mampu memahami kondisi orang lain
pada saat itu, dan pengalaman orang lain,
perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa yang akan datang sehingga dapat mengkomunikasikan empati, baik secara
verbal maupun non-verbal.
c.
Dukungan (supportiveness)
Situasi yang sangat terbuka
untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif. Hubungan interpersonal yang
efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung. Individu
memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap deskriptif bukan evaluatif,
spontan bukan strategik.
d.
Rasa Positif (positiveness)
Seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap
dirinya
dan mengenyampingkan rasa negatif,
mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan positif, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk
interaksi yang efektif.
e.
Kesetaraan (equality)
Komunikasi
antarpribadi akan sangat efektif apabila suasananya setara atau netral tanpa
ada kepentingan tersendiri dan maksud terselubung. Artinya, ada pengakuan
secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai
sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Kesetaraan meminta kita untuk
memberikan penghargaan positif tak bersyarat kepada individu lain. Liliweri (1991:
13)
Adapun
fungsi dari komunikasi antarpribadi adalah berusaha untuk meningkatkan
a. hubungan
insan (human relation),
b. menghiindari
dan mengatasi konflik-konflik pribadi yang ada,
c. mengurangi
ketidakpastian sesuatu,
d. serta
berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.
Komunikasi Kelompok
Michael Burgoon (Wiryanto, 2005: 52) mendefinisikan
komunikasi kelompok sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau
lebih, dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi informasi, menjaga
diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat
karakteristik pribadi anggotaanggota yang lain secara tepat. Kelompok adalah
sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain
untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka
sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga,
kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah
merapat untuk mengambil suatu keputusan.
Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi
antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga
bagi komunikasi kelompok. (Mulyana, 2005: 61). Setiap kegiatan yang dijalankan
oleh manusia dikarenakan timbul faktor-faktor yang mendorong manusia tersebut
untuk melakukan suatu pekerjaan. Begitu pula dengan kegiatan komunikasi yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat, didorong oleh faktor-faktor tertentu.
Mengapa manusia ingin melaksanakan komunikasi dengan yang lainnya, khususnya
komunikasi kelompok adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kesadaran bersama
akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Atau dengan kata lain, kelompok
adalah kumpulan orang yang saling berinteraksi, interdependen (saling
tergantung antara satu dengan yang lainnya), dan berada bersama-sama untuk mencapai
tujuan yang sama. Dua faktor utama yang mengarahkan pilihan tersebut adalah
kedekatan dan kesamaan.
Berita Hoax
Hoax memiliki
tujuan untuk membuat opini publik, menggiring opini masyarakat, membentuk
persepsi masyarakat akan sesuatu yang diberitakan. Tentu adanya berita hoax
akan membuat beberapa pihak akan dirugikan karena berita yang disebarkan itu
adalah tidak benar. Adanya penyalahgunaan media sosial yang terhubung dengan
jaringan internet untuk menyebarkan berita hoax. Adanya berita hoax tentu akan
menimbulkan provokasi, fitnah untuk menjatuhkan sasaran atau lawan yang
ditujukan pada perusahaan atau seseorang. “Hoax adalah usaha untuk menipu atau mengakali
pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu, padahal sang pencipta berita
palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah palsu.” Rianto, Dedi (2017:
61)
Munculnya berita di media sosial, masyarakat yang
menggunakan intenet dan media sosial dengan mudahnya menerima berita tersebut
tanpa mengetahui kebenarannya, seolah-olah apa yang tercantum di internet
adalah fakta yang terjadi, yang ternyata dalam berita tersebut tidak terdapat
sumber yang jelas baik itu melalui web, rekaman suara, rekaman video, dan foto
atau gambar. Ketika masyarakat merasa berita tersebut benar adanya, mereka akan
melakukan share kepada teman-temannya dan kepada publik seperti facebook,
Instagram, whatsapp, bbm dan media sosial laninnya. Bahkan ketika khalayak juga
memiliki pemikiran yang sama, menganggap apa yang mereka temukan di dalam media
sosial maupun internet adalah fakta atau sebuah kebenaran yang pasti mereka
akan melakukan tindakan share tanpa tahu apa-apa karena berita tersebut
diterima dari media sosial dan internet yang mereka menggap itu adalah sebuah
kebenaran meskipun tanpa adanya sumber yang jelas.
Keadaan seperti itu membuat beberapa pihak mendapatkan
keuntungan dan beberapa pihak merasa dirugikan oleh berita yang tidak benar
adanya. Tentu dari pihak yang merasa dirugikan akan melakukan sebuah tindakan
jika memang berita tersebut memang tidak benar atau tidak sesuai dengan fakta
yang ada. Tidakan tersebut adalah klarifikasi di media massa baik itu media
cetak (majalah, surat kabar, tabloid) maupun di media elektronik (tv, radio,
internet).
Menurut Rianto, Dedi (2017: 63) terdapat
jenis-jenis informasi hoax yang beredar di masyarakat.
1.
Fake News (Berita
bohong): Berita yang berusaha menggantikan berita asli. Berita ini bertujuan
untuk memalsukan kebenaran yang terjadi di kalangan pemberitaan. Jadi terdapat
beberapa pihak yang akan dirugikan oleh berita bohong tersebut.
2.
Clickbait (tautan
jebakan): Tautan yang diletakkan secara strategis di dalam suatu situs dengan
tujuan untuk menarik orang untuk masuk ke situs tersebut. Konten dalam berita
ini sesuai dengan fakta, akan tetapi tidak sesuai dengan judul, karena judul
dibuat berlebihan dan memberi thumbnail yang menarik untuk mendapatkan pembaca.
Membuat judul atau thumbhnail yang tidak sesuai dengan isi konten yang mereka
post untuk menarik minat pembaca.
3.
Confirmation bias
(bias konfirmasi): Kecenderungan untuk menginterpretasikan kejadian yang baru
terjadi sebaik bukti dari kepercayaan yang sudah ada.
4.
Misinformation:
informasi yang salah atau tidak akurat, terutama yang ditujukan untuk menipu.
Sering ditemukan pada penjualan online atau online shop. Tentu informasi yang
didapatkan tidak memiliki bukti yang kuat dan sumber yang jelas
5.
Satire: sebuah
tulisan yang menggunakan humor, ironi, hal yang dibesar-besarkan untuk
mengkomentari kejadian yang sedang hangat.
6.
Post-truth (pasca
kebenaran): kejadian dimana emosi lebih berperan daripada fakta untuk membentuk
opini publik. Disini seseorang lebih memprovokasi kepada masyarakat untuk
membuat pemikiran yang sama dengan orang tersebut
7.
Propaganda:
aktivitas menyebar luaskan informasi, fakta, argument, gossip,
setengah-kebenaran, atau kebohongan untuk mempengaruhi publik.
Petani Garam
Petani garam adalah orang yang berprofesi
sebagai petambak garam yang dimana dalam pekerjaan tersebut mereka bekerja
dalam memproduksi atau membuat garam. Petani garam memproduksi atau membuat
garam saat musim kemarau untuk memperoleh kualitas yang baik dan jumlah
produksi garam yang begitu banyak. Sedangkan saat musim hujan untuk memproduksi
atau membuat garam akan merasa kesulitan karena kondisi yang selalu hujan dan
sulit untuk menerima matahari langsung yang mengarah ke tambak garam tersebut.
Tambak garam dapat dimiliki petani garam, namun dalam hal ini sulit ditemui di
beberapa daerah. Sedangkan pada kenyataannya tambak garam hanya dimiliki orang
yang berpenguasa atau orang yang memiliki banyak kekayaan, biasanya orang
tersebut dinamai juragan garam. Tambak garam adalah kolam yang dangkal dan di
buat serta dirancang untuk menghasilkan garam dari air laut. Tambak garam
biasanya berlokasi yang dekat dengan laut, sehingga dalam mengisi kolam tambak
lebih mudah. Air laut atau air asin dimasukkan
ke kolam besar dan diproses dalam keadaan musim kemarau sehingga menghasilkan
garam.
C.
Metode
Penelitian
ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
hanya akan memaparkan situasi, keadaan atau peristiwa, sehingga peneliti tidak
perlu mencari atau menjelaskan hubungan/korelasi. “Metode deskriptif dapat
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, Lembaga, masyarakat, dan
lain-lain) pada saat ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana
adanya.” Nawawi (2003: 63)
Penelitian
kualitatif untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan. Secara
holistis, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.” Meleong (2014: 6).
Informan dalam penelitian ini adalah petani garam dan juragan garam.
Namun
berita yang mereka dapat bahwa garam import yang akan dijual sebagai konsumsi
tidak memiliki bukti dan sumber yang jelas. Bisa disebut bahwa orang yang
melihat kehadiran garam import turun ke Indonesia adalah sebuah pendapat atau
opini masyarakat. Namun pendapat tersebut disebarkan dan menjadi sebuah
informasi untuk kalangan petani garam. Sedangkan mereka tidak dapat membedakan
opini atau pendapat dengan sebuah informasi yag memiliki bukti dan sumber yang
jelas.
Munculnya
pemberitaan mengenai garam import yang terjadi di Indonesia saat ini, tentu
dengan mudahnya berita tersebut akan menyebar sangat cepat keseluruh juragan
garam, petani garam dan pedagang garam yang ada di Indonesia. Akses yang
dimudahkan dengan adanya internet menjadi andalan bagi juragan garam yang
menggunakan Smartphone untuk mencari tahu berita tentang garam import dan
mencari kebenaran yang sedang terjadi saat ini mengapa sampai pemerintah
melakukan garam import. Hoax memiliki bertujuan untuk membuat opini publik di
masyarakat, menggiring opini masyarakat, membentuk persepsi masyarakat akan
sesuatu yang diberitakan. Tentu adanya berita hoax akan membuat beberapa pihak
akan dirugikan karena berita yang disebarkan itu adalah tidak benar.
Adanya
penyalahgunaan media sosial ataupun
dari mereka menyampaikan tanpa melalui media untuk menyebarkan berita
hoax. Adanya berita hoax tentu akan menimbulkan provokasi, fitnah untuk
menjatuhkan sasaran atau lawan yang ditujukan pada perusahaan atau seseorang. Fake News adalah berita yang berusaha menggantikan berita asli. Berita
ini bertujuan untuk memalsukan kebenaran yang terjadi di kalangan pemberitaan.
Jadi terdapat beberapa pihak yang akan dirugikan oleh berita bohong tersebut. Munculnya
isu mengenai garam import akan dijual sebagai garam konsumsi tersebar dengan cepat diantaranya
melalui media sosial dan obrolan antar petani.
Para juragan garam tentu tidak dapat membedakan isu
tersebut fake news dan pendapat seseorang mengenai garam import. Namun dalam
hal ini, isu tersebut dapat dikatakan hoax karena tidak terdapat bukti yang
jelas dan sumber yang jelas. Ditambah terdapat klarifikasi dari kementrian
kelautan dan perikanan yang berada di web resminya. Di klarifikasi tersebut
menyatakan bahwa garam import digunakan untuk bahan industri bukan sebagai
konsumsi. Penyebaran informasi mengenai garam import diterima dengan sangat
cepat oleh juragan garam dan petani garam yang menggunakan Smartphone tentu
yang terhubung dengan internet, karena internet dengan menggunakan internet mendapatkan
informasi hal serupa sangat cepat untuk diterima oleh penggunanya.
Pada
saat ini kebutuhan garam dalam pembuatan bahan industri di Indonesia mengalami
peningkatan yang sangat banyak. Butuh garam yang sangat banyak untuk memenuhi
kebutuhan para pabrik industri yang berada di Indonesia. Tidak dipungkiri bahwa
Indonesia juga diuntungkan pada pabrik industri tersebut untuk meraih
keuntungan. Oleh karena itu pemerintah membuka kran import garam untuk memenuhi
segala kebutuhan bahan industri tersebut. Peneliti mendapatkan data mengenai
rincian penggunaan garam untuk bahan industry dari sebuah acara televisi
“Indonesia Business Forum”. Data tersebut memperlihatkan bahwa kebutuhan garam
untuk dijadikan sebagai salah satu bahan industri antara lain:
No.
|
Kebutuhan
|
Jumlah
|
1.
|
Industri
Aneka Pangan
|
460.000
(11,5%)
|
2.
|
Kostik
Soda
|
1.838.239
(46,1%)
|
3.
|
Farmasi
|
4.430
(0,1%)
|
4.
|
Kertas
dan Pulip
|
538.752
(13,5%)
|
5.
|
Pengasinan
Ikan
|
465.398
(11,7%)
|
Total
dari penggunaan garam sebesar 3.983.280
Tentu kebutuhan garam dalam memproduksi bahan
industri tidak diragukan lagi. Butuh garam yang sangat banyak untuk menutupi
semua kebutuhan pabrik industri yang berada di Indonesia. Namun, Indonesia
masih memiliki PT. Garam dan petani garam lokal untuk megahasilkan garam untuk
memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan pabrik industri terkait bahan yang
salah satunya adalah garam. Jika hasil garam yang diproduksi dalam negeri ini
tidak memenuhi, tentu pemerintah akan membuka kran garam import untuk memenuhi permintaan
pabrik industri. Sehingga garam lokal mengelami peyerapan yang tidak maksimal,
karena di pasaran sudah terpenuhi oleh garam import.
Peneliti
mendapatkan data dari acara televisi “Indonesia Business Forum” data tersebut
bersumber dari BPS, Kementrian dan KKP. Dari sumber tersebut di dapatkan data
bahwa
Stock
Awal
|
349.505
|
Produksi
|
1.500.000
|
Import
|
-
|
Export
|
-
|
Penggunaan
|
3.983.280
|
Stok
Akhir
|
-2.133.776
|
Pemerintah
melakukan import sebanyak 3.700.000 ton tentu dengan garam import tersebut
memiliki lebih yang sangat banyak yaitu 1.566.224. hal itu lah yang membuat
pertanyaan bagi para petani garam, juragan garam, dan pedagang. Keputusan
pemerintah malukakan import sebanyak 3.700.000 ton untuk memenuhi permintaan
pabrik industri mulai menampakan kontra dari masyarakat, tentunya terutama dari
petani garam dengan adanya garam import yang memiliki lebih sangat banyak, dan
tidak sesuai dengan permintaan kebutuhan pabrik industri untuk membuat bahan
industri yang menggunakan bahan garam sebagai salah satu pembuatannya. Petani
garam dan juragan garam mulai merasakan ada sesuatu yang aneh dan mulai
berasumsi sendiri. Mereka mulai berasumsi sendiri dan berpesepsi sendiri
dikarenakan tidak adanya kejelasan mengenai garam import yang memiliki lebih
sangat banyak oleh pemerintah Indonesia. Hasil dari garam import tersebut hanya
perusahaan industri yang telah terdaftar oleh pemerintah dan memiliki jatah
garam import dari pemerintah dan tentunya hanya mereka saja (pabrik industri)
yang memiliki garam import.
Dari
mereka kumpul-kumpul, para petani garam dan juragan garam berusaha mencari
solusi atas kejadian tersebut, meskipun mereka tidak memiliki jabatan untuk
bertindak tapi setidaknya mereka berusaha mencari jalan keluar bagaimana garam
lokal tidak mengalami penurunan harga serta garam import yang tidak mengganggu
penyerapan garam lokal saat ini. Jika dikaitkan dengan teori komunikasi
antarpribadi mengenai kesetaraan mereka ketika berkumpul saling terbuka dan
tidak memandang jabatan baik sebagai juragan garam ataupun petani garam. Komunikasi
antarpribadi akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, ada pengakuan
secara diam-diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai
sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Komuniksi kelompok yang dilakukan oleh
juragan garam dilakukan untuk mendapatkan masa atau audien yang banyak untuk
mempermudah juragan garam menyampaikan apa yang dia tahu mengenai garam import,
sehingga para pekerja yang begitu banyak langsung mengetahui tanpa memakan
waktu yang lama untuk menyebarkan.
Kesetaraan
meminta kita untuk memberikan penghargaan positif tak bersyarat kepada individu
lain. Liliweri (1991: 13). Keluhan dilontarkan setiap petani garam yang
mengalami penurunan harga garam lokal dan mereka hanya bisa terus memproduksi
garam yang biasa mereka kerjakan. Kesejahteraan para petani garam hilang dengan
sangat cepat seketika muncul garam import. Menurut Analisa peneliti, dengan mengumpulkan
para petani garam disebuah tempat akan mendapatkan feedback yang sesuai dengan
keinginan dengan juragan garam mengenai garam import, dengan begitu akan ada
dukungan dari para petani garam untuk melakukan sebuah tindakan yang memang
seharusnya telah dilakukan.
Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi
antarpribadi. Karena itu kebanyakan teori komunikasi antarpribadi berlaku juga
bagi komunikasi kelompok. (Mulyana, 2005: 61). Setiap kegiatan yang dijalankan
oleh manusia dikarenakan timbul faktor-faktor yang mendorong manusia tersebut
untuk melakukan suatu pekerjaan. Begitu pula dengan kegiatan komunikasi yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat, didorong oleh faktor-faktor tertentu.
Mengapa manusia ingin melaksanakan komunikasi dengan yang lainnya, khususnya
komunikasi kelompok adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kesadaran bersama
akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Atau dengan kata lain, kelompok adalah kumpulan orang
yang saling berinteraksi, interdependen (saling tergantung antara satu dengan
yang lainnya), dan berada bersama-sama untuk mencapai tujuan yang sama. Dua
faktor utama yang mengarahkan pilihan tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
Jadi, antara petani garam dan juragan garam melakukan komunikasi kelompok yang
dimana mereka saling berinteraksi lebih dari tiga orang. Mengumpukan beberapa
orang yang memiliki kesadaran mengenai pekerjaan mereka, bahwa pekerjaan yang
mereka jalani sedang mengalami masalah yang dapat menyebabkan penurunan harga
garam serta penyerapan yang tidak maksimal.
Sebelum adanya
garam import yang sekarang, pernah terjadi hal serupa pada bulan Oktober hingg
menimbulkan demo yang didukung oleh pabrik Susanti. Jika dikaitkan dengan salah
satu teori komunikasi antarpriadi mengenai dukungan
(supportiveness). Situasi dari pabrik Susanti bergerak secara langsung
ketika garam import masuk Indonesia dengan mengajak para petani dan yang
berkepentingan untuk melakukan aksi. Situasi
yang sangat
terbuka untuk mendukung komunikasi
berlangsung efektif. Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana
terdapat sikap mendukung. Individu memperlihatkan sikap mendukung dengan
bersikap deskriptif bukan evaluatif, spontan bukan strategik. Menurut Analisa
peneliti, dukungan yang diberikan oleh pabrik Susanti merupakan sebuah feedback
dari kebutuhan mereka akan garam lokal Indonesia, mereka mengajak untuk
memperjuangkan garam lokal meskipun mahal. Ada kemungkinan, pabrik susanti
telah bekerja sama dengan salah satu juragan dengan mendapatkan harga garam lebih
murah dari biasanya.
Sejak saat itu petani garam melakukan
audensi ke DPRD Provinsi, setelah melakukan audensi ke DRPD provinsi,
dilanjutkan dengan melakukan audensi kepada Gubernur. Fasilitas untuk melakukan
audensi ditanggung bersama dengan orang yang memperjuangkan harga garam lokal.
Audensi tersebut menghasilkan tiga keputusan. Yaitu:
1. Sidak
kepada perusahaan yang melakukan import
2. Menekan
pemerintahan agar tidak melakukan import berlebih
3. Pemerintah
mulai hati-hati dengan import garam
Sidak
yang kepada perusahaan yang dimaksud adalah sidak kepada perusahaan baru yang
bernama PT. Mitra Tunggal Swakarsa yang sebelumya belum pernah memproduksi
suatu barang yang tidak menggunakan bahan garam, dan perusahaan tersebut tidak
memiliki pabrik serta alat produksi untuk membuat pangasinan ikan. Dengan
adanya garam import saat ini yang beredar di pasaran Indonesia, tentu para
pemilik garam lokal berusaha untuk membuat keadaan berbalik pada sebelumnya
ketika musim kemarin dimana harga garam lokal stabil dan penyerapan garam lokal
yang banyak. Dalam situasi tersebut mereka telah melakukan audensi kepada DRPD
Provisi dan Gubernur dan memperoleh hasil dari audensi terebut. Setelah
melakukan audensi mereka melakukan aksi demo yang diikuti oleh petani garam,
pedagang dan asosiasi. Demo sebelumnya pernah dilakukan di Jakarta sebelum
adanya garam import yang baru-baru ini terjadi dan adanya PT. Mitra Tunggal
Swakarsa. Dengan orang yang mempermasalahkan garam import yang masuk ke
Indonesia. Demo
tersebut dilakukan hampir di semua Kabupaten Madura, antara lain Kab. Sampang,
Kab. Pamekasan, dan Kab. Sumenep. Demo yang terjadi di Kab. Sampang dilakukan
di beberapa lokasi, demo di depan kantor DPRD Kab. Sampang dan demo di kantor
PT. Garindo.
E.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan
hasil penelitian mengenai berita garam import yang terjadi di Indonesia
khususnya di desa Pangarengan, Kab Sampang, maka dapat disimpulkan bahwa,
munculnya keresahan petani garam di desa Pangarengan dikarenakan fake news
garam import yang akan dijual sebagai konsumsi. Hal ini dapat dibuktikan garam
lokal mengalami penurunan harga dan penyerapan yang tidak maksimal seperti
musim kemarin sebelum munculnya berita garam import, namun penurunan harga
garam tidak dapat dibuktikan oleh petani garam maupun juragan garam. Penurunan
harga bisa jadi karena hal lain, Sehingga petani garam lebih mempercayai berita
bohong daripada mempercayai klarifikasi dari pemerintahan dan berita tersebut
menimbulkan demo petani garam yang terjadi dibeberapa wilayah.
Masyarakat
desa Pangarengan perlu mengetahui apa arti dari berita hoax agar masyarakat
tidak mudah percaya kepada berita yang mereka terima. Dengan begitu masyarakat
dapat mencegah dan mengurangi dampak-dampak negatif yang diakibatkan oleh
berita hoax. Serta bersikap lebih bijaksana dalam menanggapi segala sesuatu
dalam perkembangan teknologi saat ini. Agar tidak mudah melakukan share
informasi tanpa adanya bukti dan sumber yang jelas. Masyarakat harus berpikir
lebih logis kepada sebuah berita atau informasi meskipun tidak ada sumber
berita, setidaknya berpikir logis terlebih dahulu untuk mempercayai atau tidak.
Meskipun membutuhkan waktu yang lama untuk mempercayai suatu informasi tidak
masalah.
F.
Daftar Pustaka
Tamburaka,
Apriadi. 2012. Agenda Setting Media Massa.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Parsada
Bungin,
Burhan. 2006. Sosisologi Komunikasi:
Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.
Jakarta: Kencana Pernada Media Group
Nurudin.
2007. Pengantar Komunikasi Massa.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Parsada
Ardial,
H. 2014. Paradigma dan Model Penelitian
Komunikasi. Jakarta: Cahaya Prima Sentosa
Strauss,
Anselm & Corbin, Juliet. 2015. Dasar-dasar
Penelitian Kualitatif Tatalangkan dan Teknik-teknik Teoritisasi data.
Yogyakarta: Pustakapelajar
Mc
Quail Dennis. 2000. Media Performance:
Mass Communication and the Public Interest. London: Sage Publications
Andi
Prastowo. 2012. Metode Penelitian
Kualitatif Dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Liliweri,
Alo. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti
Fiske,
Jhon. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi,
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Budyatna,
Muhammad. 2011. Teori Komunikasi
Antarpribadi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group
No comments:
Post a Comment